Selasa, 17 Agustus 2010

MENGENAL PERILAKU ASERTIF

MENGENAL PERILAKU ASERTIF


Assertive Customer Service

Meningkatkan kualitas pelayanan customer melalui ketrampilan perilaku asertif



3 TIPE DASAR PERILAKU (ASSERTION CONCEPT)
1. ASERTIF

– mampu mempertahankan hak, keinginan, kebutuhan dan pendapat anda tanpa mengangu hak orang lain.

– Mengekspresikan kebuthan, keinginan pendapat/opini, perasaan dan keyakinan anda secara terbuka, langsung, jujur/tulus, dan tepat atau sesuai.



2. NON ASERTIF

– Tidak mampu atau gagal memperjuangkan hak, keinginan, kebutuhan, pendapat dan perasaan andan secara terbuka dan tulus atau jujur

– Mengungkapkan kebutuhan, keinginan, pendapat, perasaan dan keyakinan anda dengan rasa bersalah, takut, khawatir, ragu-ragu, malu, dan rendah diri.


3. AGRESIF

– Mampu mempertahankan dan memperjuangkan hak, keinginan dan pendapat anda tapi dengan cara yang melanggar/menganggu hak dan perasaan orang lain.

– Tidak memperdulikan atau mempertimbangkan pendapat dan perasaan orang lain, yang penting diri sendiri
enak atau senang

– Mengekspresikan keinginan dan perasaan annda (jujur atau tak jujur) dengan cara sewenang-wenang dan mau menang sendiri.


“ASSERT”
Berada dalam kondisi atau keadaan yang positif, percaya diri, merasa tegar, tegas, antusias dan sopan atau bertatakrama.

Manfaat kepribadian asertif:

- berpikir dan berprilaku asertif merupakan tujuan pengembangan pribadi yan dewasa dan positif

- tercapainya pembentukan pribadi yang asertif akan mengantar sesorang pada existensi diri yang secara mental mantap dan seimbang.



PERILAKU BISA DILIHAT DARI BEBERAPA ASPEK
1. Aspek Verbal
a. non asertif

- bicara lambat, bertele-tele, berbelit-belit, tidak efisien

- qualifiers: mungkin, barangkali, saya kira, saya harap, jika sekiranya.

- Fillers: oh, eh, yach, yak an, bukankah begitu, tahu kan.

- Justifications: memberi alas an/dalih untuk pembenaran

- Serba salah, pesimis, sungkan, ketaguan, sangat hati-hati

- Over apologize: sering minta maaf, permisi, bolehkah

- Selalu merendahkan diri, minder, self put downs (saya tak berarti, merasa tidak pantas).


b. Asertif

- bicara singkat, lancar, to the point

- “I” statements (saya ingin, saya mau, saya suka)

- Open ended questions

- Kata-kata kooperatif (mari kita, bagaimana menurut kamu)

- Menunjukkan perhatian dan dukungan tapi tegas, mendorong atau mengajak berpikir.

- Membedakan jelas antara fakta dan opini

- Memberi saran, tidak menggurui

- Memberi kritik yanpa menyalahkan (constroktive critism)



c. Agresif

- bicara spontan, langsung, tajam, memotong pembicaraan/interupsi

- penekanan suara I pada “I” statements

- threatening/ mengancam (kamu harus, mesti, jika tidak, awas, pokoknya)

- leading questions, menggurui, mendikte

- penggil nama, memerintah, menuntut, mencurigai

- opini pribadi diekspresikan sebagai fakta


2. Aspek Non Verbal

Non asertif Asertif Agresif

Emosi dingin/cool Emosi normal Emosi panas/hot

Bicara pelan, lirih, ragu Nada suara normal, ramah Bicara keras, meledak, kasar

Mata suram, sedih, pandangan sayu, menunduk/tanpa ekspresi Mata ramah, memandang langsung, perhatian, tatapan hangat Menatap tajam, mendominasi, menghindar, menyipit sinis

Senyum dingin (ghost-smiles) Senyum tulus, hangat (warm-smiles) Senyum sinis, mencibir (wry-smiles)

Tubuh menunduk, melorot, berjalan lambat, langkah lemas Berdiri santai, tegak, mantap, kaki lurus, kokoh, langkah pasti Tubuh kaku, tegar bahu, tegang, condong kepala kedepan, jjalan tergesa.

Duduk membungkuk, kaki rapat, tangan dikatubkan dipangkuan, tenang Duduk bersandar, badan tegak, lipat kaki, tangan bebas Duduk tegak, kesan siap siaga, angkat kaki, goyang kaki



3. Aspek Kognisi


Paradigma, persepsi, pola piker


a. non asertif


- orang lain jauh lebih penting dari pada saya

- kita harus selalu bersikap manis

- jangan bikin ulah jika tidak ingin dimusuhi

- selalu sempurna, agar tetap dihargai

- jangan membantah, tidak sopan

- saya tidak punya hak untuk melawan

- I LOSE, U WIN


b. Asertif

- saya punya hak, begitu pula orang lain

- jangan menyakiti orang lain jika tidak mau disakiti

- hargailah orang lain dan diri sendiri

- kita selalu bisa belajar dari kesalahan

- kesalahn bukan akhir dari segalanya, tetapi kita jangan mengulanginya lagi

- percaya pada diri sendiri dan pada orang lain sangat berguna untuk keberhasilan kita

- ketegasan bukan berarti hharus selalu mmengalahkan orang lain, tetapi bagaimana kita menguasi situasi secara tepat dan bermartabat

- beri pengakuan dan pujian tulus atas kemmampuan dan prestasi oaring lain

- I WIN, U WIN



c. Agresif

- yang terpennting adalah hak saya

- saya lebih penting dari pada kamu

- setiap orang harus seperti saya

- saya tidak pernah salah

- saya selalu benar

- pranglain harus melakukan yang saya suruh tidak perlu banyak bertanya

- kamu Cuma pelaksana, saya bos

- I WIN, U LOSE


So, anda dapat berpikir dan menempatkan diri bagaimana harus bersikap aserti, agresif atau non asertif……

RANITIDINE HCL FARMAKOLOGI

RANITIDINE HCL



FARMAKOLOGI

Ranitidine suatu penghambat aktivitas histamine yang kompetitif dan reversible pada reseptor H2 histamin, termasuk reseptor pada sel-sel lambung dan bukan suatu zat antikolonergik.

Ranitidine bekerja dengan cara menghambat sekresi asam lambung basal dan nocturnal melalui penghambatan kompetitif terhadap kerja histamine pada reseptor H2 di sel-sel parietal.

Ranitidine juga menghambat sekresi asam lambung yang dirangsan oleh makanan, betazole, penttagastrin, kafein, insulin, dan reflek vagal fisiologis.

Kadar puncak dalam darah setelah pemakaian oral tercapai dalam 1-2 jam dan tidak dipengaruhi adanya makanan.


INDIKASI

- pencegahan dan pengobatan tukak duodenum. Ditujukan untuk pengobatan jangka pendek tukak duodenum akut dan tukak lambung aktif yan ringan.

- Ranitidine juga diindikasikan untuk mencegah kambuhnya tukak duodenum

- Pengobatan keadaan hipersekresi lambung yang patologis, misalnya sindroma zollinger-ellison dan systemic mastocytosis.

- Pengobatan pendarahan saluran cerna karena tukak lambung, tukak duodenum atau hemorrhagic gastritis.

- Digunakan sebelum induksi anestesi sebagai pencegahan terhadap acid aspiration pneumonitis.


KONTRA INDIKASI

Hipersensitivitas terhadap ranitidine.


EFEK SAMPING

- susunan saraf pusat : jarang terjadi malaise, sakit kepala, pusing, mengantuk dan vertigo. Kasus yang jarang, termasuk gangguan mental reversible, agitasi, depresi dan halusinasi dilaporkan jarang terjadi terutama pada penderita yang sangat parah.

- Kardiovaskular: bradikardia.

- Saluran pencernaan: konstipasi, diare, nausea/vomiting, nyeri perut.

- Hati: kadang-kadang hepatitis reversible dengan atau tanpa jaundice.

- Hematology: dapat terjadi penurunan jumlah sel darah putih dan platelet.

- Reaksi hipersensitivitas: urtikaria, angloneurotik edema, bronkospasme hipotensi, eosinofilia, ruam, demam, anafilaktik.

- Endokrin: pada dosis lazim kadang menimbulkan bingung, ginekomastia, hiperprolaktinemia, gangguan seksual (impotensi, kehilangan libido).

- Dapat terjadi peningkatan sementara kadar serum transaminase dan gamma GT serta sedikit peningkatan kadar kreatinin serum


PERHATIAN
- hati-hati bila digunakan pada penderita dengan gangguan hepar atau ginjal.
- Ranitidine hanya diberikan pada wanita hamil, usia subur dan menyusui bila benar-benar dibutuhkan.
- Keamanan dan efektivitas pada anak-anak belum diketahui dengan pasti.
- Pengobatan penunjang akan mencegah kabuhnya ulkus, tapi tidak mengubah jalannya penyakit sekalipun pengobatan dihentikan. Karena itu pengobatan penunjan terutama diberikan bila kambuhnya ulkus berat dan sering, serta apabila pemberian akan membahayakan penderita karena usia atau adanya penyakit yang menyertai.
- Penderita yang mendapat pengobatan jangka panjang harus diamati secara berkala karena keamanannya belum diketahui dengan pasti.
- Terapi simtomatik dengan ranitidine tidak menghambat keganasan pada lambung.
- Khusus injeksi.
Pemberian H2 antagonis dengan dosis lebih dari yang dianjurkan dan lebih dari 5 hari akan meningkatkan nilai SGPT
Pada penderita gangguan ginjal, harus dilakukan pengurangan dosis
Kecepatan pemberian secara i.v dapat beresiko induksi bradikardia pada pasien dengan faktor predisposisi terjadinya aritmia jantung.

SOPERAM

SOPERAM



KOMPOSISI

Tiap vial mengandung :
Sulbactam Na setara dengan Sulbactam 500 mg

Cefoperazone Na setara dengan Cefoperazone 500 mg


INDIKASI

- infeksi saluran pernapasan atas dan bawah.

- Infeksi saluran kemih atas dan bawah

- Infeksi intra abdomen seperti: peritonitis, cholecystitis, dan cholangitis.

- Infeksi kulit dan jaringan lunak


FARMAKOLOGI

- sekitar 84% sulbactam dan 25% cefoperazone yang diberikan akan diekskresi melalui ginjal.

- Sisanya akan diekskresi melalui empedu

- Sulbactam dan sefoperazone terdistribusi baik ke berbagai jaringan dan cairan seperti empedu, kulit, usus buntu, tuba falopi, ovarium, uterus, dan lain-lain.

- Tidak ada interaksi obat antara sulbactam dan cefoperazone jika sediaan ini diberikan sebagai kombinasi culbactam-sefoperazone

- Cefoperazone adalah sefalosporin generasi ketiga yang bekerja dengan cara menghambat biosintesis mukppeptida dinding sel bakteri. Sulbactam bersifat antibakteri terhadap Neisseriaeceae dan Acinetobacter. Sulbactam neghambat secara ireversibel beta laktamase yang dihasilkan oleh organisme yang resisten terhadap antibiotic beta laktam.


EFEK SAMPING

- gangguan pencernaan: diare, nausea, vomitus.

- Reaksi alergi: rash, urtikaria, eosinofilia, drug fever.

- Hematology: neutropenia ringan, positif palsu pada uji Coombs, penurunan Hb atau hematokrit, trombositopenia, hipoprotrombinemia.

- Sakit kepala, demam, nyeri ditempat injeksi, menggigil.

- Peningkatan SGOT, SGPT, alkali fosfatase, bilirubin.


KONTRA INDIKASI

Hipersensitif terhadap penicillin, sulbactam, cefoperazone, sefalosporin.


PERINGATAN DAN PERHATIAN

- hati-hati pada penderita dengan riwayat hipersensitif terhadap beberapa allergen, seperti beta laktam, sefalosporin

- defisiensi vitamin K dapat terjadi.

- Cefoperazone diekskresi melalui empedu. Penyesuaian dosis diperlukan pada pasien dengan gangguan hati dan ginjal. Dosis tidak boleh melebihi 2 g/hari.

- Wanita hamil dan menyusui, karena sulbactam-cefoperazone melewati sawar placenta dan diekskresi ke dalam ASI.

MECOBALAMIN

MECOBALAMIN


FARMAKOLOGI


Secara biokoimia, mecobalamin berhubungan erat dengan proses transmetilasi sebagai co-emzym B12 yang terdapat dalam darah, merupakan homolog vitamin B12. selanjutnya mecobalamin membantu proses myelogenesis saraf.


INDIKASI

Untuk pengobatan gangguan saraf perifer.

KONTRA INDIKASI

Hati-hati pada penderita yang hipersensitif terhadap komponen obat ini.

EFEK SAMPING

Walaupun sangat jarang terjadi. Bisa timbul nafsu makan berkurang, nausea atau gangguan gastrointestinal lainnya.

PERINGATAN DAN PERHATIAN

- bila tidak ada respon sama sekali setelah pemakaian, dalam jangkla waktu tertentu, obat ini tidak perlu diteruskan untuk waktu yang lama.

- injeksi ini sebaiknya digunakan segera setelah segel dibuka

- penggunaan secara intra muskuler mengikuti petunjuk dibawah ini

- penyuntikan pada lokasi yang sama harus dihindarkan, terutama pada janin, bayi premature, bayi dan anak-anak

- hindari terkena saraf pada daerah penyuntikan

- jika pasien mengeluh sakit atau terjadi refluks didaerah syringr, segera tarik kembali jarum suntik dan coba lagi pada lokasi yang berbeda

- penggunaan lebih dari 1 bulan hanya diindikasikan pada penderita kekurangan vitamin B12

- penggunaan jangka panjang tidak direkomendasikan bagi penderita yang menggunakan merkuri atau komponen merkuri
- hati-hati penggunaan mecobalamin pada penderita penyakir paru0paru, kardiovaskuler dan hipertensi.

PIRACETAM


PIRACETAM




FARMAKOLOGI

Piracetam bekerja sebagai nootropic agen



INDIKASI

- gejala involusi berhubungan dengan proses penuaan seperti daya ingat berkurang, asthenia, gangguan adaptasi, gangguan reaksi psikomotor

- sindrom pasca trauma disfungsi cerebral sehubungan dengan pasca trauma

- pengobatan infark cerebral



KONTRA INDIKASI

- hipersensitif terhadap piracetam atau derivate pirolidon lain

- penderita insufisiensi ginjal berat (kreatinin klirens < 20 ml/menit)

- penderita serebral hemorragia



EFEK SAMPING

Sangat jarang kecuali pada dosis yang sangat inggi (>2,4 g/hari) dapat menyebabkan kegelisahan ringan, hiperkinesia, insomnia, kenaikan berat badan, somnolen, nervusness, depresi, mual, muntah, diare, dan rash yang akan hilang bila obat dihentikan.

Tremor, agitasi, gastralgia, sakit kep[ala, mulut kering, vertigo, dan peningkatan libido pernah dilaporkan.

(iritabilitas, anxiety, tremor dan agitasi, pada beberapa pasien dilaporkan timbul fatigue)



INTERAKSI OBAT

Pernah dilaporkan pemberian bersama dengan ekstrak tiroid (T3 + T4) dapat menyebabkan gangguan konfusi, iritabilitas dan tidur.



PERINGATAN DAN PERHATIAN

- wanita hamil dan menyusui

- hindari penghentian obat secara tiba-tiba pada pasien mioklonik karena dapat mengakibatkan mioklonik

- oleh karena efek piracetam pada agregasi platelet, peringatan harus diberikan pada pasien yang mengalami gangguan hemostatis, pada operasi besar atau pendarahan berat.